MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR MAJELIS123 MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR MAJELIS123

beranda

jam

Minggu, 30 Maret 2014

9 Rekomendasi Terkait Islam Moderat, Konferensi Ulama Internasional di Situbondo

Perhelatan Konferensi Internasional Ulama dan Cendekiawan Muslim yang berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S3) ditutup hari Ahad 30 Maret 2013. Ada 9 butir persoalan yang menjadi titik tekan pada kegiatan tersebut. Dan KH. Cholil Navis yang didaulat membacakan hasil rekomendasi:
1.      Yang dimaksud dengan moderasi adalah suatu kebenaran di antara dua kebathilan, dan suatu kebaikan di antara dua keburukan. Sikap moderrasi dimaksud untuk bisa dilakukan oleh setiap individu dalam pemikiran, akhlak dan perilaku serta segala tindakannya guna melestarikan kebaikan individu maupun kelompok masyarakat, dengan tanpa adanya radikalisme dan liberalisme. Moderasi di sini juga diartikan menyepakati segala nas dalil dan sendi-sendi agama yang sudah qath’i (pasti) dan mentolerir nas dalil yang debatable atau mukhtalaf fih.
2.      Moderasi pemikiran yaitu suatu ide yang meyakini puritansi nas-nas agama dalam satu sisi, serta meyakini adanya korelasi nas suci dengan keadaan waktu dan tempat.
3.      Menyikapi moderasi dalam upaya penerapan syariah. Yaitu menjauhkan sikap kekerasan dan berlebihan.
4.      Moderasi dalam toleransi. Yaitu memaklumi dan mentolerir adanya eksistensi agama-agama lain dalam suatu negara. Sebab, multi agama dalam kehidupan adalah sunnatullah atau keniscayaan.
5.      Moderasi dalam berpolitik. Dalam hal ini penguatan terhadap teori demokrasi dan hak asasi manusia. Islam tidak hanya mengajarkan demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi sebuah konsep yang universal, dengan menghargai sikap demokrasi dengan konsep syuro dan menempatkan kedudukan manusia dan hak-haknya pada tempat yang hakiki.
6.      Moderasi di dalam pendidikan dan pengajaran. Yakni peningkatan bagi umat Islam dari semua disiplin ilmu.
7.      Moderasi dalam ekonomi, dengan menyajikan alternatif pengkatan kesejahteraan bagi umat Islam dengan sistem ekonomi yang sesuai syariah. Agama Islam selalu mendorong pemeluknya untuk memperkuat ketahanan ekonomi untuk menegakkan agama. Namun kenyataan kebanyakan umat Islam berada dalam kemiskinan yang hanya sebagai penerima zakat bukan pemberi zakat.
8.      Moderasi dalam tradisi dan budaya. Yaitu menyebarkan pemikiran moderat dengan sikap toleran.
9.      Rekomendasi ini ditujukan kepada para ulama, cendekiawan dan para pejabat pemerintahan untuk melaksanakan keputusan ini dan menjaga jaringan antar ulama dan cendekiawan muslim dalam mengaplikasikan poin-poin kenferensi tersebut.
Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 30 Maret 2014
Read More... 9 Rekomendasi Terkait Islam Moderat, Konferensi Ulama Internasional di Situbondo

Rasulullah SAW Perintahkan Sunan Ampel Bawa Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ke Indonesia



Rasulullah SAW Perintahkan Sunan Ampel Bawa Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ke Indonesia

Sejarah berdirinya organisasi Islam ahlussunnah wal jama’ah Nahdlatul Ulama atau NU tidak lepas dari kegelisahan para ulama Nusantara terhadap munculnya gerakan-gerakan Islam pembaharu yang berusaha menghapus warisan-warisan dan ajaran-ajaran ulama salaf.
Para ulama Nusantara merespon masalah ini dengan melalukan musyawarah. Ada diantara mereka mengusulkan dibentuknya suatu Jam’iyyah, ada pula yang berpendapat agar memperkuat Sarekat Islam yang sudah ada saat itu, dan lain sebagainya. Saat itu memang situasinya sangatlah genting karena amaliah-amaliah ahlussunnah seperti tabarukan, meminta barokah kepada ulama, dan sebagainya dituduh sesat, bid’ah, dan syirik oleh gerakan pembaharu tersebut. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya para ulama sepakat untuk membentuk sebuah wadah Jam’iyah yang sekarang dikenal dengan sebutan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut penuturan KHR As’ad Syamsul ‘Arifin, kiai kharismatik dan pengasuh Ponpes Salafiyyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo, seorang kiai yang menjembatani antara KH Syaichona Cholil Bangkalan dan KH. Hasyim Asy’ari dalam pembentukan Nahdlatul Ulama, mengatakan bahwa saat itu ada seorang ulama yang berkata kepada Kiai:
“Kiai, Saya menemukan satu sejarah tulisannya Sunan Ampel. Sunan Ampel menulis: ‘Saya waktu mengaji, saat oleh ayahanda dikirim ke Madinah, pernah bermimpi jumpa Nabi SAW. (Nabi berkata): ‘Rahmatullah… (Raden Rahmat), Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ini bawalah hijrah ke Indonesia, karena ditempat kelahirannya ini tidak mampu melaksanakan syariat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah‘”.
Menyimak wasita tersebut, ulama Indonesia berembuk ditugaskan untuk melaksanakannya. Sehingga mereka pun beristikharah ke beberapa Sunan, paling sedikit 40 hari dan ada 4 orang yang ditugaskan ke Madinah.
Untuk selengkapnya silahkan simak penuturan KHR As’ad Syamsul ‘Arifin melalui rekaman ceramah beliau dalam video berjudul “Sejarah Nahdlatul Ulama” yang dipersembahkan oleh LBM NU Surabaya Jatim pada menit ke 11:38.
Atau dapat dilihat melalui video berjudul “Sejarah Nahdlatul Ulama (NU)” yang telah dilengkapi terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pada menit ke 17:00 berikut ini:
Dan Alhamdulillah, hingga saat ini dan insya Allah sampai kiamat tiba, Nahdlatul Ulama telah menjadi benteng ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) di Indonesia dan di seluruh dunia. Tidak ada satu pun ormas Islam di dunia ini yang mampu menyaingi kebesaran Nahdlatul Ulama yang senantiasa mengajarkan dan mengedepankan Islam yang ramah, Islam yang Rahmatan Lil’alamin, Islam yang sesuai dengan dakwah risalah Nabi Muhammad Rasulullah SAW. (Muslimedianews)

Rasulullah SAW Perintahkan Sunan Ampel Bawa Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ke Indonesia was last modified: March 30th, 2014 by Pejuang Ahlussunnah in Ngaji Yuk! - Kajian Ceramah Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Read More... Rasulullah SAW Perintahkan Sunan Ampel Bawa Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ke Indonesia